another post about him, yang sabar ya bacanyaaaaa, dia sumber tulisan gue soalnya hihi *merah padam*.
sesungguhnya gue bukan penganut "cinta pada pandangan pertama", gak pernah percaya kalo istilah itu beneran berlaku di kehidupan nyata. gue mungkin lebih percaya sama cinta yang menunggu waktunya sendiri untuk terjadi. ini gak sama kaya "kalo jodoh gak kemana" lho.
semuanya berawal sekitar awal tahun 2009, gue adalah mahasiswa baru di kampus gue yang supercuek, berpakaian seadanya, rambut acak acakan karena serius gak doyan nyisir, dan pake tas ransel bodol warna oren yang setelah gue rasa rasa jadi kaya Jakmania, sedang berjalan santai ke kampus. karena jarak yang memisahkan rumah tante gue dan kampus yang hanya berharga seribu jika dilalui dengan metromini, maka seringkali gue memilih untuk jalan kaki dan menggunakan seribu itu di kampus buat jajan aqua. pagi itu gue malesnya semales mahasiswa tingkat akhir ngerjain skripsi, dan entah mantra apa yang bikin gue dengan sigap lebih memilih meloncat ke dalam metromini dibanding melenggang cantik di tepi jalan. disinilah gue berdiri berdesakan di bagian depan metromini sambil manyun manyun. dan gagal jajan aqua karena duit seribunya kepake.
setelah manyun manyun selama lima menit, akhirnya metromini itu menepi dan gue pun turun. gue masih sangat asing saat itu dengan kondisi di sekitar gue, maklum mahasiswa baru. sampai di depan gerbang gue dicolek seorang cowo yang penampilannya gak serapi temen temen gue di kelas dan mukanya sotoy. aduh! gue kelabakan dong. gak taunya dia cuma mau kenalaaaaan ahaahaha.
setelah berkenalan dia langsung memberondongi gue dengan pertanyaan. "anak sini juga ya? angkatan berapa?" tanyanya sambil tetap mengeluarkan muka penuh percaya diri. "2008" jawab gue singkat sambil ngotak ngatik handphone yang gak ada apa apanya. "wah anak baru dong? jurusan apa?" tanyanya lebih lanjut. "matematika" kembali gue jawab dengan singkat masih sambil baca baca ulang sms di inbox. "ooooh sama doooong" komentarnya. "kakak angkatan berapa?" gue akhirnya balik bertanya. "tebaaaaaaaaaaaak" mukanya makin ngeselin. disini gue udah ancang ancang ngambil golok di dalem tas gue, tapi gue gagalkan karena dibalik mukanya yang superjahil itu muncul dua lesung pipit yang gak pernah gue lupa sampai hari ini. "eeeeehm 2007?" gue jawab dengan nada gak yakin. kenapa 2007? karena mukanya cowo ini jau dari kata tua dan cenderung belom pantes duduk di bangku kuliah. hellyeah. "salaaaah, 2004" jawabnya sambil terkikik.
ada yang janggal dari perkenalan yang baru terjadi, pikir gue. "kok dia gak nanya nomer handphone gue?" sempat terbersit pertanyaan itu di hati. sebenernya apa maksudnya kenalan kalo gak nanya nomer handphone kan? gak bakal ada follow up, tindak lanjut, feed back yang berpengaruh ke gue gitu. maka gue putuskan untuk mengabaikan apa yang barusan kejadian. selanjutnya pertemuan gue denga Kak Randy hanya sebatas pertemuan mesam mesem di koridor sambil ngangkat alis.
beberapa tahun berlalu, 2011 disinilah gue sekarang. banyak yang datang silih berganti, teman, sahabat, adik. gue mungkin udah bisa dibilang gak tau lagi dimana si kakak aneh yang menyapa gue di depan kampus gue dua tahun yang lalu. sampai gue membuka notifikasi di facebook gue dan melihat seseorang bernama Randy Gumilang mengirimi gue wall. sebelum gue buka profile manusia yang mendindingi gue ini, gue berusaha memutar otak dan mengingat siapa sih Randy Gumilang. pas profilenya kebuka, jengjeng ternyata si kakak aneh who comes from the past.
time flies so faaaaaast. sekarang udah 2012 bulan ke 10, kami (gue dan Randy) sudah sampai di bulan ke 17 kami. manusia yang tiga tahun lalu menyapa gue di depan kampus sekarang udah jadi pacar gue yang tetep aneh dan sangat percaya diri. entah ini bisa dikategorikan cinta yang bagaimana, gue sih lagi lagi bilang cinta ini menunggu waktunya sendiri untuk terjadi. btw gue agak senang juga sih cinta gue bercerita begini haha. spread the love guys, xoxo.