I was like no idea about this "Uber" thing. Di kantor lama kalo mau pergi pergi bisa minjem mobil cabang, jadi gampil. Pas masuk kantor baru, orang sekitar cenderung memiliki mobilitas tinggi, dan cawang yang macetnya ampun ampunan bikin nyerah kalo nyetir sendiri, maka fasilitas macam gojek dan uber ini santapan lezat banget.
Pertamanya gue hanya menyerap dan menelaah info info si uber ini. Om om yg duduk di sebelah gue, kaya brand ambassadornya uber bagi bagi travel codenya doi. Katanya kalo dipake gue akan dapat 75k free ride, diapun 75k. Maka win win solution. Simbiosis mutualisme.
Gue masih mencari waktu. Kapan waktu yang tepat untuk disupirin layaknya majikan? ((karena tagline Uber adalah "Everyone's private driver")). Maka akhirnya gue putuskan untuk naik uber hari minggu yg lalu (2 Aug 2015) dari lebak bulus-pondok kopi karena gojek sudah melebihi 25 Km yang mengakibatkan gak bisa dipesan *tear*.
Gue awalnya agak khawatir, jam setengah 6 pagi udah ada belum nih drivernya. Nekatpun gue pesan. Estimasi travel farenya 75k-99k, yasudahlah gue pikir capcus aja toh gue punya 75k free ride tadi. Paling apesnya nambah 25k laaah. And i think i was very lucky, karena ada driver di sekitaran lebak bulus yg available. YEY whata wonderful day!
Waktu tunggu gue terhitung cukup cepat, 12 menit saja. Pop up notifikasi muncul di handphone gue. Identitas driver, jenis mobil dan platnya. Langsung gue capture tanpa ragu. Jaga jaga kemungkinan terburuk aja sih.
Gue dapat mobil Nissan Grand Livina. Not the best car i guess ((karena dengar dengar ada yg Alphard bahkan)), tapi lebih dari cukup dan lebih dari nyaman ketimbang taksi yg ratenya lebih mahal *aku gemar menabung*. Dalam mobilnya bersih sekali dan drivernya menyetir dengan sangat baik.
Gue kebetulan gak terlalu banyak ngobrol, karena ngantuk dan malu, gue kan wanita *sisir alis*. Tetapi bisa gue bilang pengalaman gue ini cukup asik dan berkesan. Kurang berkesan apa kalau waktu tempuh gue cuma 30 menit dan travel farenya hanya 74k yg artinya aku tak bayar apa apa alias HRATIS.
Pelayanannya boleh gue acungi puluhan jempol, Gue super excited dan pengen coba naik Uber lagi, jikalau ada kesempatan. Dan kebetulan gue masih punya free ride 75k lainnyaaaa. Horray!
Jadi gue sarankan untuk kalian kalian anak gaul Jakarta yang gak mau kerudung atau poninya rusak gara gara helm gojek, boleh dicoba uber sebagai alternatif. Syaratnya mesti punya kartu kredit sih, kalo engga nebeng kartu kredit emak aja hehe. Tapi mesti selalu waspada, jangan lupa capture selalu nomor polisi dan identitas driver terus informasikan ke orang orang terdekat, supaya lebih gampang melacak kalau kalau ada hal buruk yang tidak diinginkan terjadi.
Safe travel Fellas.
Wassalam,
Cicacicoy