Rabu, 22 Mei 2013

Kembali menjadi anak kos~

Setelah akhirnya mendaftarkan diri menjadi karyawan sebuah kantor asuransi, which is part of my dream, selain naik haji dan masuk surga, gue ternyata diharuskan ngekos karena gak sanggup menerpa macetnya Jakarta dua jam nonstop di atas motor. Andai saja motor gue bisa ngambang, gue pasti menempuh water way, and it seems easier and more efficient *TERSERAH CA*.

Maka berangkatlah gue dan pacar gue yg baiknya pake banget, sampe sampe gue kepingin membasuh jempolnya pake kunyit asem, ke Cilandak, daerah belakang kantor buat cari kosan yg tinggal kedip manja langsung sampe. Ternyata.....mencari kosan gak semudah ikut kontak jodoh, buka tirai langsung bisa jalan jalan di pinggir pantai Ancol berdua. Kita mesti nanyain setiap rumah yang agak agaknya mirip kosan, dan kalo ternyata bukan berarti mesti minta maaf, dan mengulang itu sampe akhirnya nemu yang kosong. Nyaris sepuluh rumah kali ya kita samperin dan berbasa basi nanyain kosannya ada yg available apa engga, dan kita sudah nyaris menyerah, tiba tiba gue inget tadi kita ngelewatin plang yg pasang pengumuman terima kos putri disertai nomer henfon. Bahagianya ya kita dibantu dunia periklanan. Dengan tekad membara dan pinjem henfon si pacar (karena gak punya pulsa) gue menelfon si pemasang iklan dengan suara diberat beratin biar disangka bapaknya yg mau ngekos *yakali*. Diangkat. Sama mas mas yg bikin gue nyinyir, "kenapa kosan cewe yg jadi operatornya laki?". Gak taunya dia cuma nganter sampe ke rumah kosannya, bener bener biro iklan yg baik.

Rumahnya sederhana, ditinggali sepasang suami istri late 50 atau 60an deh. Bapak Ibu Gaol namanya, Batak, tapi baik deh. Kosannya di atas dibikin pisah sama rumahnya tapi letaknya tetep nempel sama rumah utama. Gue sih gak pernah masalah sama ukuran ruangan dan kondisi yang apa adanya, mungkin karena gue terbiasa hidup tanpa orang tua dan nrimo. Kamarnya kecil, mungkin 2/3nya kamar gue dan Fira di rumah. Pengap? Jelas. Tapi dengan harga segitu gue bisa dapet yang begini dengan segala fasilitas yg disediain sih gue merasa thankfull. This is way better than enough.
Beginilah kamar gue yang pinky sok imoet
Gue belom menceritakan ya bahwa temen sebelah gue si Keke, ternyata sekosan. It's destiny, isnt it? Penghuni lainnya juga ramah dan humble kok. Kebanyakan dari mereka gak cuma nongkrong, ngendep di kamar sampe di pinggir jilbabnya tumbuh jamur merang. Asik deh. Gue suka, jadi gak individualis banget lah, menambah pundi pundi temen gue yang masih seret dan bisa di itung pake sela sela dua jari, *cuma 6 dong?-_-*. Semoga saja perjalanan gue yang berat tapi asik ini makin asik ke depannya daaaaan gue betah deh. Amin. Udah ah mau buka detik com dulu cari gosip. Salam dangdut barbel @cicacicoy.

Senin, 20 Mei 2013

Akhirnya aku kerja juga.................-______________-

Setelah berkutat berhari hari, berbulan bulan, menjadi jobseeker sejati, akhirnya kebuntuan itu berujung pada telfon dari mbak mbak HRD Garda Oto. Jadilah gue seorang karyawan dadakan, ditelfon senin masuk hari rabu. Jeng jeng. I've never felt this kind of experience before, yaiyalah wong pres greduet. Pernah magang sekali kalinya dan itu pun rombongan. Lebih banyak bercokol pada gosipnya ketimbang kerjanya. Maka dengan gegap gempita manusia serumah heboh dan membantu gue menyiapkan first day gue nantinya.

Rabu yang gue tunda tunda datangnya ternyata datangnya malah makin cepet. Maka bangunlah gue jam setengah 5 pagi dengan mata lengket kaya diolesin aibon dan mandi. Karena fyi perjalanan dari rumah gue yang notabennya di Bekasi ke Cilandak makan waktu dua jam,.......pake motor -_-".

Jam setengah 6 pas gue dan nyokap gue yang nemplok di belakang motor gue merengek nebeng ke walikota pun jalan. Setelah dua jam lewat beberapa menit, sampailah gue di ujung berung. Tempat jin pada nongkrong, Cilandak. Kantorku....kata gue dalam hati, desertai desahan.

Sesuai instruksi, gue diharuskan melakukan banyak hal, seperti minta absen sementara, salim sama bapak satpam yang budiman dan naik ke lantai 8 bertemu mbak mbak HRD yang roknya minta disingkapin satu satu (pendek banget tapi cuantik cuantik). Kagetnya adalah, gue ternyata bukan satu satunya anak baru yang dengan bloonnya pake batik di hari pertama dan mukanya kaya kucing kelolotan centong nasi, ada tiga pria lainnya, tentu saja dengan bagian yang berbeda. Setelah mengobrol sebentar ternyata mereka penghuni lantai 6 yang gue juga gak tau itu bagian apa, tapi gue tetep ngangguk.

Setelah mengantarkan para lelaki ke lantainya masing masing, sampailah gue di lantai 4, lantai dimana gue akan bernaung entah sampai seberapa kuat gue. Masuk ke sana gue seakan dipelototi dengan tatapan "elo siapa sih?" yang disertai lolongan serigala. Gue pun diantarkan ke manager gue untuk diberikan sedikit ceramah agar nantinya gue menjadi umat Garda Oto yg taat.

Setelah setengah jam dijelaskan mengenai skema yang gambarnya carut marut, mengenai presentase orang yang berhasil, sedang sedang saja, dan gagal, gue pun dikasih tempat duduk beserta seperangkat komputer dan telepon dengan line gue sendiri. KAYA NGIMPI GAK SIHHH? Gue berasa duduk di warnet yg nyediain jasa wartel sekaligus. Dan yang lebih asiknya lagi, sebagian gue ini isinya anak Matematika semua. Tentunya dari berbagai jurusan. Waaaaah my beautiful day is just about to begin. Semoga gue betah dan mendunia. Salam TGBM. @cicacicoy

Kamis, 02 Mei 2013

Tips dan trik menjadi jobseeker yg baik

Setelah lulus kuliah gue merasa hidup gue sudah aman dari kecaman dan bayangan semu orang orang sekitar gue yg tega tegaan memaksa gue lulus, tanpa mau tau skema Crank-Nicholson itu makanan dari daerah mana. Ternyata mimpi buruk baru aja dimulai setelahnya. Kenapa? Krena nyari kerja jauh lebih nggilani ketimbang ngadepin tante tante lo bejejer lima nanyain "KAPAN LULUS CA?".

"Nyari kerja skg gampang ya, banyak website yg menyokong usaha pencarian kerja, tanpa perlu nulis lamaran di selembar polio dengan tulisan yg mesti dibagus bagusin", Nyokap gue tau tau komentar. Gampang sih, tinggal kirim email dan nunggu dihubungin by phone atau email untuk undangan interview, masalahnya gimana bisa lolos interview dengan meyakinkan, itu yg susah.

Tips pertama yg akan membebaskan lo dari belenggu pengangguran adalah, ngebagus bagusin cv dan surat lamaran. Yg gue maksud bukan lagi lo mengukir kaligrafi di dalamnya, tapi bagaimana bikin orang pengen baca cv dan lamaran lo. Selling point. People will always judge others by their covers, cliche, but true. Pasang foto yg udah di photoshop sampe 3 kali, tulis semua dalam bahasa Inggris kalo bisa bahasa Rusia (paling engga lo keliatan pinter), tulis semua prestasi, pencapaian, pernah les apa, pernah ikut organisasi apa, seperti contoh berikut
Tips kedua setelah berhasil menjerat HR Management dengan tipu muslihat di dalam cv, kalian akan dipanggil untuk psikotes. Tes dengan rangkaian yg panjang dan melelahkan, khususnya buat penerimaan di industri perbankan apalagi untuk posisi ODP. Dua hal terberat yg ada dalam rangkaian tes ini adalah menggambar dan menghitung. Dari gambar mereka akan menerka kepribadian kita kaya apa sih, maka berlatihlah untuk tidak menggambar sinchan, doraemon atau tokoh tokoh cebol lainnya. Usahakan menggambar seseorang yg inspiratif seperti Mario Teguh atau Arya Wiguna. Usahakan detail dan jangan pake penghapus. Yakinkan mereka bahwa tidak ada keraguan dalam setiap guratan pensil lo #HASIK. Selesai menggambar biasanya ada pauli atau kreplin tes, tes tambah tambahan yg amit amit nyebelinnya. Disini yg dibutuhkan hanyalah kredibilitas lo sebagai manusia yg tangguh. Apakah lo akan menyerah setelah melihat temen sebelah lo ngepot bukan main sampai tangannya bengkak sebelah, atau balik menyusul mereka? Jawabannya ada di seberapa besar lo ingin kerjaan ini jadi milik lo?

Setelah lolos psikotes biasanya lo akan dihadapkan dengan rentetan agenda interview, mulai dari HRDnya sampai ke user yg nantinya akan jadi pimpinan lo di divisi tersebut. Tipsnya mudah, jangan pernah anggap enteng setiap interview, belajar dulu, salah jawab fatal bgt akibatnya. Googling tentang perusahaan yg lo lamar, job desc posisi lo nanti, dan siapkan jawaban untuk pertanyaan "Kenapa kamu ingin bergabung di perusahaan ini?". Jangan kebanyakan jejogetan di kursi, pandangan meyakinkan, badan agak sedikit maju ke depan, jawab seperlunya tapi jelas. Jabat tangan interviewer dgn mantap. Jangan lupa ngelist kelebihan kelebihan lo dan kekurangan beserta antisipasinya, kenapa? supaya mereka yakin bahwa kekurangan lo gak akan jadi penghalang kinerja lo. Kesuksesan tips tips di atas bergantung dari poin terakhir ini. Kalo yg ini gagal, usaha lo hancur sudah. Selamat mengulang step satu kalau begitu.

Cari kerja memang susah, tapi asal kita udah tau gimana celah dari setiap kesulitan pasti jadi gampang kok. Jangan lupa minta doa dan ongkos dari orang tua sebelum berangkat tes. Restu adalah kepentingan utama, tapi ongkos adalah segala galanya. Tanpa ongkos gimana caranya bayar busway. Ada pesan dari Dory

Semoga bermanfaat yaaaaa.

@cicacicoy