Rabu, 13 Agustus 2014

Sherlock Holmes (the movie) versus (the series)

Assalamualaikum ya akhi yaa ukhti

Gue lagi sangat sangat keranjingan nonton Sherlock Holmes the series. benedict Cumberbatch sudah mengalihkan segala duniaku. Ewh!

Pada dasarnya gue memang anaknya penyelidik. Gue suka Conan semenjak gue SD dan selalu penasaran karena Sinichi Kudo menggunakan nama Conan sebagai samaran saat tubuhnya mengecil. Bukan bukan Conan the Barbarian, melainkan Sir Arthur Conan Doyle yang adalau author dari cerita mendunia Sherlock Holmes. Kebetulan juga Sinichi merupakan penggemar berat buku tentang detektif ini. Hmm. Maka anak SD mana yang gak penasaran bukan?

Setelah gue beranjak dewasa, rak rak yang berisi buku Sherlock selalu terasa melambaikan tangan ke gue minta dicomot. Ya embuh kenapa sampe sekarang gue belom punya sebiji juga. Padahal sih gaji udah sampe tumpeh tumpeh.

Pucuk di cinta ulam pun tiba.

Tahun 2009 filmnya muncul. Sherlock diperankan oleh Robert Downey Jr. which is very good in acting. Dr. Watson diperankan oleh Jude Law, which is one of my most fav man on earth, and also he is very british. Cocok lah buat peran ini. Ceritanya bagus cuma durasinya agak panjang dan untuk manusia semacam emak gue yang hobinya nonton berpacu dalam melodi, film macam ini ngeboseni, ngantuki, mumeti, jadi bye aja. Gue sodorin dvdnya, setengah jam pertama excited, setengah jam selanjutnya mulai nanya ini itu, nanya plot sampe nanya kameramen nya siapa, sisanya bobo manis di bangku. Pas dibangunin jejeritan, "KOK UDAH ABIS SIH!!!". Huftnezz.

Film keduanya tahun 2011. Gak terlalu jauh sama yang pertama, cuma Irine Adlernya passed away, and it made Sherlock broken. Durasi masih lama. Yang jadi bayangan gue selanjutnya, lalu nanti Sherlock akan berjodoh dengan siapa yaa? We'll find out sih karena trilogy nya gak lama lagi akan keluar. Yey!

Lalu semua orang semacam berbagi link download Sherlock Holmes the series di path. Ini apa sih? Agak bete ya karena gue belom apa apa udah membanding bandingkan capability Robert Down kepada si lelaki yang dari mukanya aja udah aneh banget, Benedict Cumberbatch. Sampai akhirnya gue menemukan dvd 2 in 1. Alias satu bungkus isi dua season Sherlock Holmes the series.

Rezeki anak solehah. Rezeki si mancung.

Beli lah gue dan pulang dengan ceria. Penyakit abis beli dvd adalah, plastiknya digeletakin aja sampe bego. Eh pas udah mau selesai liburan baru inget ada pr banyak banget. 

Nonton deh tuh satu episod kan yaaaaa. Terusnyaaaa ya Tuhan ampuni dosaku karena sudah meng underestimate orang yang segitu ganteng. Maafkan aku bang Ben. Kamu jagoan.

Menurut gue, Ben sud win over RobDown. Ben jauh lebih Sherlock, jauh lebih Enggeris, jauh lebih intelek, jauh lebih detektif. Di film beberapa kali ditunjukin kalo Sherlock (RobDown) bisa berantem dengan baik karena memanfaatkan kekurangan lawan dengan analisa singkat sekali lihat. Sementara di serial Sherlock (Ben) jarang banget berantem fisik. Lebih ke perang otak, perang intelektual. Brain is the new sexy, itu kena banget sih ke gue.

RobDown kurang Inggris banget mukanya, aksennya dan pendalaman karakternya cuma sampe di titik profesional karena dia harus meranin Sherlock Holmes aja. Sementara Ben, pooool. Ben adalah orang Inggris yang mukanya sangat Inggris, (sangat cocok jadi salah satu anggota keluarga Volturi), dan aksennya super Inggris.

Lalu penggambaran Dr. Watson juga cenderung berbeda. Di film peran Jude Law besar, dia sering menyelamatkan RobDown kalo terdesak. Sementara di serial tv, Martin freeman seolah olah kacungnya Sherlock. Martin Freeman juga terlihat sangat sayang Ben sebagai Sherlock. Cute deh, ditambah hobi ngambek.

Tapi keduanya tetap favorit akuuuu! Cita cita selanjutnya dalam waktu dekat bukan hanya ingin segera menikah tetapi juga mau beli bukunya. Ini udah diniatin pake banget.

Semoga terkabul. Amin.

Ciaobella~




0 komentar:

Posting Komentar

Leave your msgs here!