Sabtu, 02 Desember 2017

PERTAMA KALINYA KE SINGAPUR (BENERAN) - gembel Changi is back! (3D2N in a very low budget)

HOLLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~~~

I just got back from nowhere. Karena kalau ditengok gue gak pernah nulis lagi since...... lamaaa banget sampai lupa. Niat mau nulis pengalaman nonton Coldplay yang membahagiakan itu aja pupus, dan udah basi banget kalo diceritain sekarang.

Okay.

Kenapa gue bisa ke singapur sama Randy? Jadi secara random suatu hari di stasiun bekasi, Randy yang teramat brilian, memberikan ide. Gimana kalo short trip ke singapur aja? Terus beli tiket deh, yak kami memang random. We dont took even seconds just to sit and think. Tau tau beli namun tetap cari yang mureeeeh, ya kan travelling juga mesti sadar budget.

Travel date : 5 Oct 2017 (Thu) - 7 Oct 2017 (Sat)

inilah rincian tiket kami :
CGK - SIN IDR 728K/2 tickets - eachnya kena IDR 364K
SIN - CGK SGD 118/2 tickets - each SGD 59 atau IDR 590K
so seorang tiket ppnya kena IDR 954K

lanjut...

Beres beli tiket hal selanjutnya adalah booking hostel. Beruntungnya kalau berlibur di singapur, lo bisa sewa kamar hostel yang bener-bener fit to the budget, dan ditambah daerahnya yang sudah kejangkau sama MRT, kita jadi gak perlu worry lagi sama lokasi menginap. You can go anywhere you want tanpa makan waktu, piece a cake!

At the end, gue sama randy ujung-ujungnya cari hostel yang lagi kena promonya traveloka. Namanya Clifden Hostel di daerah little india. Kami sewa 2 beds in mix dorm dengan rate IDR 526K/2 beds. Yang artinya 1 bednya kena cuma IDR 263K, dua hari! Berarti seharinya 1 bed itu harganya cuma IDR 131.5K. BREAKFAST INCLUDED. Im shook.

Persiapan selanjutnya adalah....

Mesti bawa apa aja sih kesana?

Walhasil gue googling segala gala, mulai dari itinnya mesti kemana aja, bawa apa aja, yang beda dari Jkt dan singapur apa dan inilah hasilnya

  1.  Ezlink. Ezlink itu apa sih? Ezlink itu semacam emoney/flazz kalo di Indo. Kartu serba guna, bisa buat parkir, naik bus dan naik kereta (MRT). Kartu ini gue persiapkan untuk naik MRT tanpa perlu repot-repot beli lagi ots. Ada banyak pilihan lainnya untuk naik MRT tanpa beli ezlink, kaya STP (Singapore Tourist Pass). Namun dikarenakan gue males refund dan bla bla bla, makanya gue pilih ezlink instead of any other options. Btw gue belinya di tokopedia, karena super-super gak mau repot. Here i share to you nama tokonya yaaa : Darin Shop. (Harga : IDR 133K belum sama ongkir).
  2. Colokan 3. Ini super penting, kenapaa? Karena semua tempat di singapur pake colokan ini sebagai colokan standart mereka. Gue saranin kalian beli dari sini before you go to singapur. Disanapun ada yang jual cuma mungkin harganya bisa SGD 10 per pc, yang berarti 100rebuan buat colokan yang disini gak sampe 20 rebu.
  3. Beli sim card tourist di sevel jangan di bandara. Ini fun fact yang bagus dan telah melalui banyak sekali tulisan yang gue baca. Gue itu kalo keluar negeri selalu beli tourist sim card yang nyalanya cuma 3-5 hari tergantung berapa lama gue liburan. Untuk kasus singapur, kalo kita beli di bandara harganya bisa kena sampe SGD 50, meanwhile di sevel cuma SGD 15. So guys you better find sevel to buy the sim card kalo engga merugi 350 ribu karena gak sabar pengen internetan.
  4. Bawa botol minum ya! Buat apa? Kan bisa beli. Well, ini untuk tindakan preventif. Seperti yang sudah kita ketahui, singapur ini udah maju dan sophisticated kan negaranya. Sudah banyak water fountain yang bisa diminum di tempat rekreasinya. Daripada beli air kemasan yang harganya selangit mendingan refill aja di botol bawaan sendiri. Hidup keras sis :').
  5. Payung. Haha cheesy banget gak sih saran gueee. Tapi believe it or not, ketimbang kejebak hujan dan gak bisa kemana mana. Bawa payung itu gak rugi sama sekali.

Itinnya kemana aja cha?


Kamis - 5 Oktober 2017

  • Karena gue sampe singapur sudah sangat sore, sekitar jam 3/4 (kinda forgot),  itin yang gue bangun dengan sedemikian rupa langsung runyam. Maka daripada pusing kami makan aja deh di kawasan little india. Makan nasi goreng sama mie goreng yang rasanya mirip-mirip sama mie aceh, tapi tetep lebih enak mie aceh for sure. Each kena SGD 5. Mau nangis ya makan gitu aja limpul :(.
  • Merlion Park. Beres makan gue sama randy membulatkan tekad untuk ke merlion park biarpun hari sudah cenderung gelap dan mau maghrib. Go big or go home, they said. Naik mrt deh, nyobain ngetap ezlink dan yea langsung bisa dipakai tanpa perlu daftar daftar lagi. How to get there : Little India-Bugis-transit ke green line arah Tuas Link-turun di Raffles Place. Dari stasiun MRT Raffles Place tinggal nyalain google maps aja dan sampe deeeeh :D.
Merlion at night, not bad huh?!

Jumat - 6 Oktober 2017



  • Art Science Museum. Ini tempat ada bucket list nomor 1 gue kalo ke singapur, dikarenakan rasa iri dengki yang tak tertahan lagi. How to get there : Little India (naik ke arah Expo)turun Bayfront. Sisanya the power of google maps kaya biasa. Ticket pricenya agak pricey, yaitu SGD 17. Tapi it was worthed sih. Dalemnya kece bangeeeeet. Someday we will take our children there, amin.
Demi ig feeds 2017 yang lebih baik
  • Gardens by the Bay - OCBC Skyway. Okay lokasi kedua adalah mengunjungi dan melihat langsung supertree -nya singapur di Gardens by the Bay. How to get there : BY FOOT AND I MEAN IT. Itu tengah hari bolong, gue gak bawa topi dan panas banget, akhirnya gue buka payung boam malu malu dah. Ticket price SGD 8, padahal gue udah siapin SGD 10 buat berdua karena baca baca di blog orang harga tiketnya cuma SGD 5. Taunya kena inflasi juga dia :(. You know what we did right after we arrived? MAKAN MEKDI, laper gils abis jalan kaki panas-panasan. Say gbye to rundown, jam makan udah hancur belaburan.
Lo makan dah tuh mentari siang harinya singapur!
  • Orchard Road. Setelah berpeluh ria mari tutup hari ini dengan makan 1 dollar ice cream (yang udah naik jadi 1.2 dollar ice cream) dan ngemall. Yuhuuu Orchard Road. How to get there : Bayfront - Naik ke arah Dhoby Ghaut- turun di Dhoby Ghaut - Transit ke red line - turun di Orchard. Sampe di orchard road ngapain aja cha? Makan 1 dollar ice cream dan mall hopping. Terus di salah satu mall lagi lagi kita kelaperan, dan setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya kami tau kalo ke singapur mau makan apa yang murah dan halal ENCIK TAN!!! Our saviour. Yang isinya adalah nasi, chicken cutlet (semacam katsu), sayur kol (semacam yang ada di nasi padang), kuah kari (ini karinya enak asli, tapi gue minta dipisah), dan telor ceplok. Deym! It only costs you gak sampe SGD 5 dan kalo lo nambah 1 dollar aja lo dapet minum. Nikmat Tuhan manalagi yang kamu dustakan cobaaaaa. For details boleh kunjungi websitenya haha https://enciktan.com.sg.
Sabtu - 7 Oktober 2017 

  • Haji Lane. Karena hari ini kami akan pulang, makanya pelesirnya ke tempat-tempat yang akan membantu kami memperbaiki ig feeds kami saja dan tidak terlalu melelahkan, maka dari itu pagi pagi banget kami putuskan untuk ke Haji Lane. How to get there : Little India - naik ke arah Expo lalu turun di Bugis. Dari Bugis station jalannya cukup jauh cuma karena masih pagi, its okeee ketek basah nevermind. Masuk haji lane gak bayar yaa guys, karena ini cuma lane ajaa yang temboknya digambar atau dicat sedemikian rupa dengan apik dan unik, jadi buat foto bagus. Juga haji lane ini isinya cafe dan butik-butik lokal yang kebetulan karena gue pagi banget belum  banyak yang buka.
muke agak nyaru sama gambar
  • Bugis Street. To close the day ada baiknya sebelum balik jkt kita beli oleh oleh. Dari Haji Lane tadi kami cuma jalan kaki aja sampe Bugis gak perlu naik MRT lagi. Di Bugis you guys can buy anything, and i mean by anything ya beneran anything. Gantungan kunci ada, cokelat ada, kaos ada, totebag ada, semua merchandise yang ada tulisannya Singapore or SG or i love SG are easy to find here. Tinggal mau bersusah susah cari yang jual dengan harga paling mureh.
To sum up  akan gue coba hitungkan cost yang kami keluarkan per person untuk budget trip ini yaaa :
  • Tiket pesawat PP : IDR 954K
  • Hostel : IDR 263K
  • Ezlink Card : IDR 133K
  • Top up MRT : IDR 100K
  • Simcard Tourist : IDR 150K
  • Meals : IDR 50K each x 5 --> IDR 250K
  • Art science : IDR 170K
  • OCBC Skyway : IDR 80K
Jadi kalo ditotal kena IDR 2,100K tanpa oleh-oleh. 

Well menurut gue masih oke laah. So pesan gue you can go anywhere you want asal prepare your travel plan seriously, karena biayanya bisa melonjak tanpa kalian sadari. Khususnya pas beli oleh oleh. Haha. See you guys in another trip that i 'll share again someday. Byebye.

Salam dangdut

Erlynannisaaa



Rabu, 19 April 2017

Pilkada 2017

Akhirnya selesai juga ribut-ribut aneh perihal pilkada DKI. 
Polemik ini gak pernah beres dan bikin gue jadi bolak balik sign in/out facebook demi kedamaian hati. Kenapa? Karena manusia itu hobinya ribut membela orang-orang yang belum tentu bisa nolong mereka di akhirat kelak. Boro-boro di akhirat, kita jatuh di jalan juga mereka belum tentu perduli.

Idrc siapa yang menang nantinya. Pak Ahok gue sudah melihat kerjanya, gue puas gue suka. Orangnya tegas dan gak mencla mencle. Pak Anies lebih kalem, memang belum terbukti kerjanya namun kalau sudah berani menjadi calon toh beliau pasti punya sesuatu kan.

Namun karena gue muslim, gue teramat punya batasan terhadap cara gue memandang sesuatu, menilai sesuatu, memutuskan segala sesuatu. Salah satunya pemimpin. Muslim diwajibkan untuk memilih sesama muslim sebagai pemimpin, tertulis jelas di Al-Quran. 

Seberapa baikpun dia, jika bukan muslim ya gue harus tinggalkan.



Banyak lho yang bilang, jangan cuma memilih karena agamanya aja, harus kerja juga dong. Waduh jujur aja deh, urusan begitu mah balik ke masing-masing orang. Beda orang beda cara pandang. Beda cara memutuskan sesuatu. Kalo gue patokannya agama, ya gak semua orang harus punya pakem yang sama. Masuk surga kan gak rombongan juga. Ditanyain amal ibadahnya sendiri-sendiri.

Kalo dibilang buta karena gak bisa pilih pemimpin berdasarkan kerja gimana? Bodo amat. Gue gaak terlalu vokal ngadepin politik ginian. Kalo orang nanya nyoblos apa gue akan jawab Ahmad Dhani dengan alasan gue orang bekasi. Orang gak perlu tau dan ikutan ngejudge sama pilihan gue kan? Toh mereka gak ikut nafkahin gue setiap hari.

Andai pilihan gue kalah gimana? Ya gak gimana gimana. Gue selalu berada di pihak gak dominan. While semua orang milih Jokowi sebagai gubernur jakarta back then, gue gak pernah milih beliau from the first time. Waktu beliau naik jadi presiden pun, gue pilih Prabowo. Biarpun pilihan gue selalu kalah. Kalau sudah kalah sudah bukan tugas gue lagi menjudge mereka. Mereka sudah menjadi pemimpin gue, yang akan ditanyakan pertama kali oleh Tuhan tentang segala yang sudah beliau lakukan di dunia sebagai pemimpin kami. Gue cuma bisa doakan. Mendukung. Sudah.

Lalu kalau pilihan gue menang gimana? Ya dikawal, ditagih janjinya, didoakan juga semoga beliau beliau ini amanah.

Dengan tanggapan fans berat rival paslon pilihan lo setelah mereka kalah dan mejelek-jelekkan paslon pilihan gue, tanggapan gue gimana? Well they arent smart enough. Bahkan gak bisa legowo menghadapi kekalahan orang lain. Yang pasti mereka cuma siapin mental buat menang dan gak siap kalah.

Paslon yang gue pilih lebih sering kalahnya sih daripada menangnya. Jadi gak terlaku heboh juga nanggepin ginian. Politik~

Harapan gue cuma satu, beneran. Gue gak perlu banjir cepet cepet diberesin, karena kehidupan bekasi itu lebih hard jauh lebih sulit daripada banjir jakarta yang heboh sekali orang rasakan padahal datangnya cuma 5 tahun sekali. Gue gak perlu transportasi canggih canggih lah, naik commuter line 3000 gak pake penuh penuh banget aja bahagianya selangit. Gue cuma perlu itu proyek depan kantor gue diberesin deh, segera. Bikin LRT sama fly over dibarengin itu sebenernya mau ngebantu rakyat supaya mobilisasinya lebih gampang apa mau nyiptain senjata pembunuh massal? 

Masa iya kantor-pancoran 2 jam?

Demikian curhat ini saya buat. Sekian,

Erlyn Annisa

Sabtu, 21 Mei 2016

a note to myself

"Jilbabin dulu aja hatinya, baru kepalanya."

Ini adalah alasan klise orang orang yang ditanya kenapa belum berjilbab padahal kalau dia berjilbab dia jadi cantik banget dan bikin gue yang udah berjilbab 7 tahun lamanya merasa gagal.

Lalu kenapa Cha? itu kan urusan mereka?

Lho ya memang urusan mereka kok, gue cuma kurang setuju dengan alasan itu. Hm...dan bukan berarti alasan itu salah, namanya juga alasan ya munculnya karna buah pikir manusia gak ada dalilnya, gak ada bukti pendukungnya.

"Ah dia udah pake kerudung aja masih ngegosipin orang, masih nyinyir mulutnya."

Well, me too. Mulut gue masih kotor sampai sampai suami gue pesen cuma "jangan gosip lagi", dan bukan berarti gue lebih suci dsb dsb, tapi paling engga gue berusaha dengan sekuat tenaga menjalankan perintah Allah, Tuhan gue, untuk menutup aurat supaya hanya yang pantas lah yang melihatnya. Gue juga gak rela sih membagi pemandangan lemak lemak gue yang indah dan bergelombang kepada lelaki lain selain Ayah dan Suami gue.

"Terus kalo mereka masih berbuat dosa yang salah siapa?"

Yang pasti bukan jilbabnya. Jilbabnya gak bisa dijadikan tolak ukur keimanan seseorang. Temen gue ada yang jilbaban tapi gak solat, terus gimana? Ya bukan kita yang pantas melakukan judgement, hanya Allah yang bisa. Pernah dengar cerita pelacur yang memberi minum anjing lalu dia mati dan masuk surga, padahal sepanjang hidupnya melakukan dosa? Ini contoh bahwa Allah bebas melakukan penilaian terhadap segala amal baik dan buruk yang telah kita lakukan.

"Yaudah kalo gitu kita bikin dosa aja dulu pas muda, nanti pas tua baru deh tobat."

Sayangnya gak semua orang dikasih kesempatan hidup sampai "tua", alhamdulillah kalau dikasih dan berkah umurnya, kalau engga? Kalau malam hari kita tidur lalu paginya gak bangun lagi, padahal tadi malem habis mabuk-mabukan? Kalau kita dengan sengaja meninggalkan sholat atau amalan baik lainnya demi dunia lalu di dalam perjalanan maut sudah menghadang? Kita bisa apa?

Gue kok jadi religius? Ini postingan udah lamaaa banget gue bangun kerangkanya di otak, yet gue belum menuliskannya. Biarpun hasilnya receh dan gak penting tapi paling engga jadi ketulis lah ya. Jadi berbuat baiklah dari sekarang, kamu juga Cha jangan cuma bisa nulis aja. Kalo belum bisa berbuat baik untuk orang lain, yaa buat diri sendiri dulu, ingatkan diri kita terus bahwa ada Tuhan yang liat dan menilai semua gerak gerik kita. Bahkan daun aja jatuh gak luput dr kuasa Tuhan. Lalu kalau belum bisa berbuat baik untuk diri sendiri, ya mbok gak usah melakukan judgement terhadap orang lain. Karena cuma Allah yang boleh melakukan itu. 

Akupun harus menjaga mulutku dari skg. Btw selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan <3

Jumat, 15 April 2016

Tujuh bulan menikah dan belum hamil juga

Writing this post while standing in a commuter line to Bekasi. Anak Sparta Bekasi jangan diadu.

Gue sudah menikah tujuhbulan, cukup lama untuk mendengar sejumlah pertanyaan yg intinya sih sama aja. "Udah hamil belum?" "kok belom?" Dan bla bla. Dari jawaban belom dikasih rejekinya sampe doain aja udah gue lontarkan demi menjawab pertanya pertanyaan mereka.

Menunda? Enggak, sama sekali enggak. Gue suka bgt sama anak kecil, cucu pertama yg punya adik kandung dan adik sepupu bisa bikin kesebelasan sepakbola, bagaimana bisa gue gak suka anak kecil? Jawabannya ya memang karna belum dikasih kepercayaan sama Allah, Tuhan yg maha esa.

Percayalah, untuk sampai keikhlasan hati dan menerima bahwa ini semua adalah suratan Tuhan butuh waktu berbulan bulan loh. Satu dua bulan pertama gue lalui dengan frustasi setiap gue dapati gue lagi lagi datang bulan. Ditambah teman teman sejawat yg nikahnya deketan berlomba lomba memberikan kabar bahagia kalau mereka sudah hamil. Well im happy for them. Iri? Pasti! Pingin juga kaya mereka. Tapi bukan berarti jd gak ikut merasakan kebahagiaan mereka, karena paling engga gue akan segera punya keponakan dr sahabat sahabat gue.

Lalu gimana akhirnya bisa ikhlas?

Entahlah. Kekuatan itu datangnya dari Allah sudah pasti, dan dari suami gue. Dialah yg selalu tanpa pernah kecewa (biarpun gue tau dia sangat inginnya punya keturunan, just like i do) mendukung gue, menyemangati, memberi senyuman terbaiknya, sambil mengusap kepala atau punggung gue dan bilang "Coba lagi ya bi :)". Gue selalu meneteskan air mata setiap kata kata itu keluar dr mulut dia. He just so kind and patient having a bad wife like me. Lalu aku bisa minta apa sama Tuhan selain, jodohkan ia padaku selalu Tuhan, dan karuniakan kepada kami keturunan keturunan yg baik akhlaknya dan taat kepadaMu.

Dari situ gue paham, bahwa rezeki apapun bentuknya, akan datang bila waktunya sudah tepat menurut Allah.

Dan skg gue pasrahkan semua kepada Allah, tentang bagaimana Dia mengatur rezeki itu sampai ke tangan gue dan suami gue, gue gak perlu tahu. Gue hanya perlu berusaha, berdoa, melakukan sebaik yg gue bisa. Gue sangat yakin Allah gak tidur dan gak akan pernah tidur.

#PostReligius #JumatBarokah

Wassalam

Kamis, 19 November 2015

Limatahun pas!

19 November 2010, tepat lima tahun yang lalu adik gue meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya.

Gue ini kakak macam apa sih? Sudah lama sekali rasanya saat terakhir gue mengenangnya, menulisnya, membayangkan mukanya, sampai detik ini pun gue masih merasa dia ada tapi ya lagi kuliah dan belum bisa pulang.

Bagaimana Cha kejadiannya? Sebagian besar teman gue mungkin udah bosan dengar ceritanya. Udah khatam jalur ceritanya gimana. Adik gue, Ervina Putri meninggal karena kecelakaan motor (yang bagaimana terjadinya sampai hari ini pun gak ada yang tau) di usia 17 tahun sepulang kuliah.

Kenapa sih kok cewek dibiarin naik motor sendiri? I told her not to, tapi ya apa mau dikata, dia suka dan merasa naik motor jauh lebih efisien ketimbang naik bus. Adik gue saat itu sedang kuliah semester satu di sebuah Universitas Negeri di daerah Ciputat, yang berarti sangat jauh kalau ditempuh dari Bekasi. Yeah i know, gue memanggul kesalahan besar dengan tidak memaksa adik gue untuk gak naik motor, dan gue menyesalinya sampai hari ini, I wish i could turn back the time :(

Apa yang bisa lo lakukan setelahnya Cha? Berdoa. Berdoa tanpa putus. Gue sangat percaya adik gue ini anak baik. Nggak pernah neko neko selama hidupnya. Dialah wanita pertama di keluarga gue yang memberanikan diri menggunakan hijab. Gue ingat sekali terlibat percakapan aneh dengan dia bahwa wanita yang gak pakai hijab, jangankan masuk syurga, mencium baunya pun enggak. Setelahnya gue gak bisa tidur kaya abis nenggak dua tong kopi item. Besoknya gue memutuskan berhijab. How she simply told me to do the right things with her own ways. And thats why i love her so much.

Apa yang membuat lo sedih Cha? Setiap liat nyokap gue inget Vina, hati gue remuk, hancur. Beliau selalu menangis dan bercerita dengan menggebu gebu. Gue percaya amatlah susah mengikhlaskan anak lo yang meninggal, biarpun sudah berpuluh puluh tahun berlalu. Ibu mana coba yang sudah mengandung dan melahirkan dengan segenap jiwa raganya yang bisa rela?

Well, di peringatan lima tahun mengenang kepergian adik gue yang teramat gue sayangi, namun tak pernah satu kalipun gue sampaikan kepadanya langsung, gue sama sekali ndak ingin bersedih hati ataupun menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Takdir Allah sudah digariskan siapapun ngga mampu melawan.

Dear Vina, i dont know if you can hear me or not, tapi gue yakin lo tau kalau kami semua sayang sekali sama Lo. Dibalik sifat Ayah yang meledak ledak, Ibu yang hobinya uring uringan, gue yang moody, dan Fira yang bocah itu, kami nggak pernah ragu untuk bilang lo adalah hal terindah yang pernah kami punya. Waktu yang kita punya memang sangat sebentar, tapi gue akan mengingatnya sampai otak ini tak lagi mampu bekerja. Dari kecil kita suka dipakein baju sama, youre like a twin for me. We shared everything eventho we were not talking that much. I was in Rawamangun since i was so small so we couldnt spent many times together, but still youre the best sister and partner in the world.

Terimakasih karena selalu bisa bersikap jauh lebih dewasa dari gue. You are always the best BACKUP i've ever had. Lo selalu bisa menjadi tempat gue membuang segala unek unek yang bikin gue eneg. Lo inspirasi gue Vin. Lo pribadi yang sangat gue impikan, apabila gue diberi kesempatan untuk lahir kembali. Lo adik, sahabat juga sekaligus teman bertengkar yang paling baik. Stay awesome wherever you are. Syurga Allah menantimu Vin, Alfatihah :)

Salam,
Chi-cha

Selasa, 06 Oktober 2015

Celebrating a month as a wife.

Gue sudah menikah sebulan dan belum blogging satu katapun. Bukan, bukan karena gue gak bersyukur gak bahagia, bukan juga karena gue gak ada waktu pegang laptop dan berenang renang bahagia dengan koleksi film gue lagi. Karena emang males aja, maafkan ya istri baru masih labil.

How is my marriage life?

Bahagia, kaya pacaran tapi halal.

Gue ini jujur aja, super pemalas. Kalo di rumah, Ibu lagi nyapu gue cuma angkat kaki sambil menyemangati semacam umbrella girl, eh salah pom pom girl maksud aing. Eh ya skg gue mesti bangun jam 5 pagi bikinin sarapan atau sekedar susu milo hangat untuk suami, dan gue dengan ikhlas dan rela gue lakukan. Mejik bukan!

Soal masak memasak gue masih jauh lah dari bisa, bisa dimakan aja udah alhamdulillah banget. Tetapi gue membiarkan pandangan orang yang menganggap gue gak bisa masak, dan Randy jadi terbengkalai. Biarlah, let others think what you are not haha. Karena gue masak....kalau mau, dan bahan bahannya ada. Sejauh ini sih masakan gue masih kisaran oseng oseng dan sayur sayur yang bening semacam sop. Tapi yasudahlah, stock nugget, telur dan bakso di kulkas melimpah, maka hati nyonya ini tenang :).

Tinggal dimana cha setelah menikah? Im very proud to answer this type of question. Gue sama randy kebetulan belum punya rumah sendiri, jadi ya harus ngontrak. Kenapa ngontrak dan gak nebeng sama Ibu? Well, kebetulan Ibu nya Randy sudah ndak ada, dan Ibu aku gak suka anaknya nebeng. Jadi gue sama sekali gak kepaksa sama yang namanya ngontrak. Gak sayang karena uangnya terbuang buat sekedar menyewa rumah. Karena yang namanya ngontrak (menurut gue) jauh lebih indah ketimbang nebeng di rumah mertua. Kecuali rumahnya besar dan jarak antar kamarnya 15 km sendiri. Kebayang kan kalo tinggal di rumah mertua, kamar mandi satu, kamarnya nempel, mau keramas aja puyeng. Becandaan gue ibu ibu banget ya? Boam.

Jadi kehidupan gue dan randy selama pas sebulan ini bahagia banget. Sudah dua atau tiga kali bertengkar sebagai suami istri, tetapi dilalui dengan smooth karena bekal pacaran empat thn yang super kelamaan itu. Bobo bareng kaget apa engga? Kaget tapi gak sampe harus loncat dari tempat tidur dan pasang muka shock ala ala emot whatsapp. Yang pasti menikah itu enak kok, semoga statement gue ini bertahan sampai beratus tahun ke depan sama randy ya.

Jadi yang udah pacaran kelamaan, nikahlah. Bosen tau pacaran mulu haha. Percayalah kebahagiaan sebagai pacar pacaran dan suami istri sangat berbeda haha.

So, ciao from Cica :)

Minggu, 02 Agustus 2015

Uber : first ride experience

I was like no idea about this "Uber" thing. Di kantor lama kalo mau pergi pergi bisa minjem mobil cabang, jadi gampil. Pas masuk kantor baru, orang sekitar cenderung memiliki mobilitas tinggi, dan cawang yang macetnya ampun ampunan bikin nyerah kalo nyetir sendiri, maka fasilitas macam gojek dan uber ini santapan lezat banget.

Pertamanya gue hanya menyerap dan menelaah info info si uber ini. Om om yg duduk di sebelah gue, kaya brand ambassadornya uber bagi bagi travel codenya doi. Katanya kalo dipake gue akan dapat 75k free ride, diapun 75k. Maka win win solution. Simbiosis mutualisme.

Gue masih mencari waktu. Kapan waktu yang tepat untuk disupirin layaknya majikan? ((karena tagline Uber adalah "Everyone's private driver")). Maka akhirnya gue putuskan untuk naik uber hari minggu yg lalu (2 Aug 2015) dari lebak bulus-pondok kopi karena gojek sudah melebihi 25 Km yang mengakibatkan gak bisa dipesan *tear*.

Gue awalnya agak khawatir, jam setengah 6 pagi udah ada belum nih drivernya. Nekatpun gue pesan. Estimasi travel farenya 75k-99k, yasudahlah gue pikir capcus aja toh gue punya 75k free ride tadi. Paling apesnya nambah 25k laaah. And i think i was very lucky, karena ada driver di sekitaran lebak bulus yg available. YEY whata wonderful day!

Waktu tunggu gue terhitung cukup cepat, 12 menit saja. Pop up notifikasi muncul di handphone gue. Identitas driver, jenis mobil dan platnya. Langsung gue capture tanpa ragu. Jaga jaga kemungkinan terburuk aja sih.

Gue dapat mobil Nissan Grand Livina. Not the best car i guess ((karena dengar dengar ada yg Alphard bahkan)), tapi lebih dari cukup dan lebih dari nyaman ketimbang taksi yg ratenya lebih mahal *aku gemar menabung*. Dalam mobilnya bersih sekali dan drivernya menyetir dengan sangat baik.

Gue kebetulan gak terlalu banyak ngobrol, karena ngantuk dan malu, gue kan wanita *sisir alis*. Tetapi bisa gue bilang pengalaman gue ini cukup asik dan berkesan. Kurang berkesan apa kalau waktu tempuh gue cuma 30 menit dan travel farenya hanya 74k yg artinya aku tak bayar apa apa alias HRATIS.


Pelayanannya boleh gue acungi puluhan jempol, Gue super excited dan pengen coba naik Uber lagi, jikalau ada kesempatan. Dan kebetulan gue masih punya free ride 75k lainnyaaaa. Horray!

Jadi gue sarankan untuk kalian kalian anak gaul Jakarta yang gak mau kerudung atau poninya rusak gara gara helm gojek, boleh dicoba uber sebagai alternatif. Syaratnya mesti punya kartu kredit sih, kalo engga nebeng kartu kredit emak aja hehe. Tapi mesti selalu waspada, jangan lupa capture selalu nomor polisi dan identitas driver terus informasikan ke orang orang terdekat, supaya lebih gampang melacak kalau kalau ada hal buruk yang tidak diinginkan terjadi.

Safe travel Fellas.

Wassalam,
Cicacicoy