Minggu, 14 Oktober 2012

cinta Miund

kemaren sore, di Mall bilangan bekasi, gue dan Randy yang sedang sabtu sorean berkeliling toko buku killing the time karena dateng kepagian buat nonton premium rush. sebenernya sih gak ada juga yang harus dicari, cuma iseng. emang dasarnya hobi ngerjain mbak mbak toko buku, si Randy nyuruh gue nanyain bukunya Miund.

"Mbak ada buku cinta Miund gak?" gue nanya dengan sotoy sambil naik turunin alis dan monyong monyong.
"itu buku apa ya? novel?" mbaknya nanya balik. serius, muka embaknya kaya abis nelek cobek bekas ngulek cabe sepuluh. gue mengangguk mantap, tapi beberapa menit kemudian menengok ke  arah Randy sambil nanya
"itu novel kan ya?"
 mbak mbaknya lalu berjalan ke bagian novel novel dan cerita romansa. dalem hati gue yakin embaknya tau nih. eeeeee gak taunya nanya sama emas emas yang lagi jaga disana *gonjreng*.

gak beberapa lama, si emas yang kayanya khatam banget letak semua novel yang udah dia susun rapi di rak, nyerahin satu buku cinta Miund yang gue cari cari di carrefour selama ini. "pencarian gue menemukan ujungnya" gumam gue dalam hati. kejadian selanjutnya adalah adegan gue joget sajojo sebagai tanda terimakasih karena telah dipertemukan dengan buku itu. dan hujan turun rintik rintik, "langit pun ikut bahagia" pikir gue. TOKO BUKU MANA CAA YANG GAK ADA ATEPNYAAAAH? *gegarokan di lumpur*

this is it!
pulangnya sambil mencuri waktu di tengah malam minggu, gue baca sedikit sedikit bukunya. overall sangat Miund, gaya bahasanya, asik banget buat dibaca. gak ada bedanya kaya kalo gue baca blognya. fyi : gue pernah sampe nangis baca salah satu post di blognya dan langsung masukin dia di list blog favorit tentunya di blog gue lah. that's why i idolize her. tapi ada satu yang kurang dari kemasan bukunya, font tulisan di dalemnya kaya diperuntukan buat orang rabun dekat semua deh. geda bangeeeeeeet. antara kurang konten di dalem bukunya dan supaya banyak jadi digede gedein tuh font, atau emang yaaa editor dan publishernya suka aja bikin begitu. entahlah, gue penganut dont judge a book by its font :))

tapi asli beneran itu buku gak sampe sehari selesai gue baca, gue kebut. makin makin lah gue jatuh cinta samma mbak Miund ini. and again i take my dream out of my area, kepengen jadi penulis. bisakah? who knows. but then after a lot time of thinking, i realise that the best way i can do is just keep myself writting on this blog. so you guuuuuys, happy blogging and blogwalking.\m/

Kamis, 04 Oktober 2012

hujan di 22 April 2011

lagi lagi nulis tentang si Randy, antara gak punya tulisan lain atau ceritanya dia, dia dan gue tepatnya, kaya gak ada abisnya dan beranak cucu setiap harinya. tapi sesungguhnya dia mungkin memang bintang inspirasi tulisan gue, OHOK, ada batu keluar dari kerongkongan sebesar biji jengkol.

hari hari mendung menggelayuti jakarta dan sekitarnya belakangan ini. bau hujan yang menyentuh aspal panas membangunkan memori gue yang mendem di otak dan hati gue sampe ngebayanginnya bergetar saking senangnya. hujan di malam 22 April 2011, dari kelapa gading sampai bekasi mungkin hujan paling indah yang pernah gue rasain.

siang itu gue janji akan bertemu manusia yang udah sebulanan ini bbm tanpa putus sama gue, kopi darat, yes. let me remind you something, manusia ini adalah si kakak aneh di depan gerbang tiga tahun lalu. arion adalah check point pertama kami. 

gue masih inget deg degan yang gue rasa siang itu, angkotnya udah mau berenti di arion pantes aja jantungnya udah kaya mau loncat, padahal tadi di rumah udah sok sok nenangin diri. bisa dibilang gue sempet copot baju berapa kali di depan kaca tadi, dan akhirnya setelah gue sadari sekarang dandanan gue malah kaya gembel. kaos, jeans, sendal jepit, sebenernya gue mau ngedate apa mau ngecrek di pinggiran arion?

masuk arion jantung gue udah lari larian rasanya di dalam dada, berkali kali gue ngebisikin diri sendiri "its gonna be allright", tapi ya gagal. gue celingukan di dalem mcd, mencoba mencocokan memori gue ke muka orang orang yang lagi asik makan atau sekedar ngopi ngopi di dalamnya. jreng, gitar spanyol berbunyi, thats him! masih sama kaya bertahun tahun lalu, pikir gue. demi menjaga kestabilan jantung yang udah marathon, gue bbm dia memastikan posisi dia sama gak kaya yang gue liat, dan bener...

kemeja cokelat, celana jeans, airwalk, kaya nemplok manja di badannya. menit menit selanjutnya berlalu dengan jantung gue yang membeku di hadapan lelaki ini. flawless, ganteng, rapi, aduh mamaaaaaaaaa kasih gue racun tikus sekarang. fix banget bakal gak berani mandang dia di muka sampe nanti malem ini mah *sigh*.

check point kedua adalah mall kelapa gading, andalan banget karena males nyari destinasi lainnya yang seterjangkau ini. hari itu rencananya kita akan nonton film, standar first date. evertyhing's going so well, kecuali kunci motornya yang ketinggalan di parkiran, yang kemudian diakhiri dengan obrolan sepanjang makan dengan tatapan mata penuh rasa ingin tahu yang menghujam di setiap bergulirnya topik.

setalah puas menelanjangi gue dengan obrolan tadi, dia akhirnya memutuskan pulang dan mengantar gue. ternyata di luar hujan. berkali kali dia memastikan gue untuk berhenti dan menunggu hujan reda, emang dasarnya kepala batu akut gue sih lebih senang menerobos. jadilah gue dan dia duduk rapi dan tegang siap menerjang hujan kecil kecil yang jatuh disiplin tanpa membiarkan sedikitpun celah kering, tanpa jas hujan yang anehnya dia lupa bawa malam itu. takdir kali yaa biar ujan ujanan :)

saat itu rasanya jantung gue sudah kembali ke posisi semulanya, tenang, malah jauh lebih terkesan damai. gue suka sama dia, yes i like him. hujan yang sore itu menggerayangi jalan pulang kami tidak menjadikan udara menjadi sesak malah memudahkan setiap tarikan nafas gue. dengan percaya dirinya gue menawarkan peminjaman gratis jaket untuk mengganti jaketnya dia yang basah kena hujan. tanggapannya simple "kapan aku ngembaliinnya?". entah ada gledek regional mana, jawaban gue seperti tidak bisa ditolerir keluar dari mulut gue begitu saja "emangnya gak mau ketemu lagi?" *senyum kecut*. malam itu status bbm gue berubah jadi " i want more" yang artinya hanya gue, Randy dan Allah yang tahu. 

terimakasih hujan, karena kamu aku jadi kangen dia terus kalo kamu turun. makasih loh yaaaaaaaaaaaaaa! <--pake penekanan. xoxo

Rabu, 03 Oktober 2012

Remember The Titans

kesenangan gue akhir akhir ini menambah konten di halaman blog gue masih akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. setelah kelojotan baca Perahu Kertas dan terlanjur kehabisan bacaan asyik yang gue rasa bisa kembali membawa mood gue, akhirnya hobi lama gue menonton film yang gue pilih secara acak menghantui lagi. 

mulai dari Fightingnya Channing Tatum yang setiap detail scenenya gue sama samakan dengan Warriornya Tom Hardy yang mahadahsyat dan bikin Randy ngumpetin dvdnya sampai detik ini. lanjut ke The Big Year yang dibintangi Jack Black, film ringan yang Jack Black bangeeeeeet. sampai akhirnya setelah ngoprek ngoprek abang dvd deket rumah gue menemukan harta karun gue yang baru, dvd goceng yang berjudul, Remember The Titans.

why i decided to pick this movie home? simpel aja. Denzel Washington, American Football, gak ada tandingannya menurut gue. bener aja loh, beberapa menit pertama gue udah dikagetin sama nama nama yang sekarang tenar banget kaya Hayden Panettiere dan Kate Bosworth, walaupun mereka masih sangat muda. beberapa menit kemudian radar lelaki ganteng gue yang gak mungkin salah menangkap keadiran Ryan Gosling yang kira kira saat itu berusia 20 tahun, i cant believe, semua yang sekarang terkenal bener bener memulai karirnya dari enol dan dapetin peran yang sangat sangat syampah.

lets get back to the topic, film ini menceritakan Denzel yang pelatih Football ditempatkan di sekolah yang sama sekali gak dia sangka, dengan prestasi yang cukup gemilang tapi membedakan warna kulit. visinya jelas memainkan pion terbaiknya tanpa mendeskreditkan warna apa yang menclok di badannya. film ini sukses bikin gue nangis sesenggukan. selain karena ceritanya yang gak biasa juga kemampuan Denzel yang pemain watak merupakan kombinasi yang apik. ditambah lagi dengan iming iming "based on true story" yang sukses bikin hati gue kesayat sayat nontonnya. akhirnya gue mendapatkan charger nyawa gue yang baru, kesenangan baru, dan jika ditanya apa salah satu film favorit gue, gue akan menjawab dengan lantang.. REMEMBER THE TITANS. xoxo

Selasa, 02 Oktober 2012

perahu kertas

beberapa waktu yang lalu muncul film Indonesia yang jadi bahan obrolan dimana mana, Perahu Kertas. film yang didasarkan pada sebuah novel karya Dewi Lestari ini ternyata bikin gue yang agak agak kebarat baratan dalam memilih film menyerah dan nyobain nonton film ini sama si Randy. secara cerita sih gue gak tau dari segimana istimewanya bahkan terdengar klise dan gue udah bisa nebak akhirnya kaya gimana. mati matian gue bilang film itu gak mutu secara isi cerita, entah karena guenya bloon dan gak nangkep makna atau pesan moril yang berusaha disampaikan atau karena Maudy Ayunda yang super stunning dan bikin si Randy sempet nyebut namanya beberapa kali.

setelah kejadian menonton bagian pertama Perahu Kertas itu, si Randy gemes banget pengen beliin gue novelnya. sampek dua kali bolak balik arion sendirian haha, this is funny, gak kebayang aja mbak mbak toko bukunya ngeliat mas mas bankir yang nyari novel Perahu Kertas lengkap dengan baju batik dan asem ketek yang dibawa dari ciputat :p. sampailah novel itu di tangan gue minggu ini.



gue coba membaca karena kesel MU lagi ketinggalan 1-0 sama Spurs dan mencari distraksi pengalih pikiran. sihir apa gue masuk dong ke jalan ceritanya. malam itu gue cukup baca sampe dua bab karena gue harus mengembalikan mata gue ke televisi dan berharap harap cemas ada yang bisa ngejebol gawangnya Firedel, tapi gue meniatkan dalam hati supaya bisa cepet cepet baca lanjutan dari si novel itu.

tanpa banyak cas cis cus hari minggunya gue baca langsung sepuluh bab sambil nemenin Randy ngeband. lagi lagi gue gak bisa komentar soal kenapa si Mbak Dee ini ngangkat cerita yang klise dan ujungnya ketebak banget kaya gini, tapi ada magic yang bikin gue gak bisa lepas dan pengen melahap lembar demi lembarnya. 

dua hari kemudian akhirnya gue berhasil sampai di akhir cerita yang udah gue tebak tebak dari pertama kali gue nonton novel yang direpresentasikan ke dalam film ini. gue tau Kugy pasti jadian sama Keenan walaupun seberapa banyak mereka ketemu penclokan di setiap gang pas mereka belok, entahlah Mbak Dee Tuhan di bukunya dong, gue cuma penikmat. tapi dari segi apapun gue memandang, buku yang ini punya magic sendiri yang bikin adiksi dengan peningkatan kadar setiap harinya. gue pernah mengalami hal serupa waktu baca novel luar negri, tapi ini pertama kalinya gue rasain dengan novel karyanya anak negeri. suggestnya mending nonton sekuelnya sekaligus baru baca bukunya hihi. xoxo.

Senin, 01 Oktober 2012

aku dan mereka

seperti janji yang digadang gadang melalui akun twitter gue untuk menulis tentang teman teman tersayang gue, jadilah post ini gue tulis dengan diiringi medley somebody that i used to know-my best theory yang tumpang tindih satu sama lain di kuping gue. 

manusia adalah makhuk sosial itu agaknya kebenarannya mendekati sempurna di otak gue, kecuali saat saat kepepet dan harus rela berjam jam ngiderin arion sendirian. gue benar benar gak rela diketawain orang gara gara melakukan percakapan seorang diri karena gak punya temen apalagi di kampus.

Putri Rindi Muttia biasa dipanggil Oyot adalah orang pertama yang rela gue acak acak hidupnya dengan jadi sahabat gue. pertemanan gue yang muter muter disitu aja berhasil memaksa Oyot masuk di hidup gue. sore itu gue dateng ke acara syukuran temen smp gue dan pertama kalinya gue kenal sama Oyot yang ternyata sekampus bahkan sejurusan sama gue. ajaib? yes. semenjak hari itu gue jadi apapun yang dia mau, badut, tempat menangis, body guard, apapun, yang dia mau gue pasti lakukan. gue adalah pemegang prinsip sahabat garis keras. 

gak lama setelah gue kenal Oyot, kemudian gue ketemu sama dua orang yang kemana mana gak pisah. padahal dandanan mereka sama sekali gak matching. yang satu berperawakan tinggi, kurus, kaya olive di serial Popeye the Sailorman, pake rok, dan tiap liat dia bawaannya pengen mengernyitkan dahi seraya menebak "berapa umurnya sih?". yang satuya lagi kecil, dan sepatu conversenya yang langsung bikin gue suka. "gue banget, pasti bakal nyambung nih" pikir gue. ternyata si Olive bernama Pardiyanti dengan nama panggilan Parti yang catchy abis kalo huruf belakangnya diganti y, dan si kecil bersepatu kanvas favorit gue biasa dipanggil Acil.

selama beberapa tahun pertama kuliah gue selalu ditemani tiga orang aneh ini. si Oyot yang cengeng tapi sekalinya gue ngelucu ketawanya terkekeh kekeh, riweh dalam segala urusan kebersihan, cekatan sebagai ibu ibu masa depan dan tempat yang rela gue datangi ketika gue lagi gak tau mau kemana selain keliling arion sendirian. Acil yang gak ribet, cenderung aneh, tapi berselera musik paling bagus, anak bungsu yang manja dan mandirinya gak ketemu titik potongnya, selalu jatuh cinta dengan cara yang di luar kebiasaan sampai sampai gue khawatir dengan orientasi seksnya dan orang yang suka gak gue sangka kaya wikipedia tau segala macam updatean berita. dan Parti yang super bawel dan gak boleh dibiarkan duduk di ruang tunggu dengan minimal seorang ibu ibu di sebelahnya, kemampuan mengarrange dana dengan mumpuni dan satu satunya orang yang pernah disangkain ibu gue pas belanja bareng ke pasar ya cuma dia ini.

semester semester selanjutnya kebobrokan otak gue ditambah dengan hadirnya Fara dan Metta. sejujurnya gue kurang inget gimana si Fara ini muncul, hmm mungkin gara gara gue sekelompok dalam satu mata kuliah yang sampai hari ini gue sesali kenapa kocokan gue sama dia bisa ketemu dan jadi satu kelompok. setelah diwajibkan menghabiskan waktu sama si Fara ini gue jadi tau kalo gue ketemu lagi sama tipe ibu ibu rempong yang terjebak pada tubuh gadis dua puluh tahunan. sekali ngomong nyetopnya susah kaya nyetop metromini yang lagi ngepot ngejar lampu kuning yang udah setengah merah. tapi manusia yang satu ini mau aja kalo disuruh repot repot nemenin gue bimbingan skripsi dan gak pernah lupa ngucapin selamat berapa bulan sampe ke bulan 17 gue sama Randy. mungkin karena pinginnya punya pacar, well i really appreciate it lho ra :p.

dan Metta, kebergabungan dia dalam mencapai kebobrokan otak gue yang absolut bisa dibilang kontroversial. singkat cerita terjadi cekcok berkepanjangan antara si Metta dan teman temannya. kalo bahasa pacarannya udah gak cocok lagi kali ya. kesambet setan apa malah milih temenan sama gue dan temen temen gue, apes. sekali liat si Metta ini mukanya kaya tiga tahun gak makan, gak ketemu nasi, tegang, suram, galak. kalo gue sih bawaannya pengen nyakar nyakar pake garpu tala biar sekalian menghasilkan harmonisasi nada. tapi pas udah kenal bloonnyaaaaaa bikin tobat melebihi cuci pake tanah tujuh kali selepas dijilat anjing rabies. secara verbal orangnya lugas, lawan yang baik kalo pengen perang mulut. dan pawangnya cuma satu, Fara. sekali diambekin gak berani lawan dan cuma membisu. tipikal anak pertama sih katanya, tapi gue kok gak begitu ya haha.   entah kenapa manusia ini selalu percaya sama petuah cinta gue, selayaknya mendengar pujangga cinta ngomong. gue mesti nyariin pacar juga buat manusia satu ini, minimal ngedoain lah.

seiring berjalannya waktu ternyata pesona gue menyebar dan pergaulan gue meluas ke kalangan lansia, namanya Renita karena lebih tua biasa dipanggil Kak Ita. model model introvert yang halus bukan main. temen seangkatannya di kampus dikit yang bisa membongkar bongkar hatinya dan bikin dia nyaman, makanya main sama adek kelas, gue rasa biar sekalian disangkain masih muda. kalo ditanyain apa apa jawabnya terserah kaya ditanya mau makan apa jawabnya terserah, mau nonton apa dijawab lagi terserah, mau punya pacar apa engga dijawab terserah juga :p. gue bukan orang yang suka memaksa, apalagi dihadapkan sama Kak Ita yang cenderung introvert, jadi saat dia butuh gue tinggal bbm dan gue akan bantu sebisa gue.

Nia adalah orang yang gue saksikan hidupnya berubah drastis, dari Nia si senggol bacok sampe ke Nia yang lembut dan keibuan. tuntutan profesi kali yaaa. Ibu muda yang super hebat sementara gue ngeliat eek bayi aja masih enek. melihat segala sesuatu dari prospek, seberapa penting, dan apa manfaat yang bisa didapat dari mengerjakan sesuatu. gue suka senyumnya saat menyaksikan kami membahas berulang ulang masalah kami yang sepele bila dibandingkan masalah masalah mahadasyat yang jadi santapannya sehari hari. life teaches you, sometimes pushes you to be stronger. i saw it with my own eyes.

yang terakhir disebutkan memang karena yang terakhir bergabung. namanya Richi. pembawaannya ceplas ceplos dan bicara sesukanya, dari mukanya udah keliatan tulisan "kalo gak suka sini berantem sama gue!". a hard worker, seseorang yang mampu membuat gue membelalak takjub karena dengan usianya yang segitu muda udah bisa melakukan ini dan itu, meski terkadang banyak maunya. manusia yang gak ada takutnya, apalagi kalo dizolimi, bawaannya pengen merubah tubuhnya jadi besar hijau abis itu nginjek nginjek orang yang udah jahat sama dia. murni titisan Hulk.

kenapa gue nulis ini? gak ada maksud apa apa, gue cuma pengen kalian tau kalo kalian sangat sangat berharga dalam waktu empat tahun belakangan ini. setiap kata yang terucap, biarpun cuma gosip skala kampus sampe internasional gak bakalan gue lupa. ada yang tetap pada tempatnya, ada yang bergeser walau sesenti, ada yang hilang sama sekali, gue gak perduli. kalian tetap isi dari lembaran empat setengah tahun gue yang akan habis sebentar lagi, well kita akan tetap bertemu tapi bukan di kelas hanya untuk bergelak, dan gue kepingin sekali mengakhiri ini semua di bulan Maret 2013 saat kita diwisuda bersama (InsyaAllah). aaaa im gonna drop my tears, tahan ca tahaaaan. terimakasih karena telah bertahan seberapa bandelnya gue, seberapa jahatnya gue jika kelewatan dan lupa hakikat becanda yang sesungguhnya, seberapa sukanya gue membully kalian, seberapa khilafnya gue sampai sampai menyakiti hati kalian tanpa gue sadari, maaf yaaaaaaaaaa. gue tidak akan pernah bergeser sesenti pun dari tempat gue berdiri sekarang. tetap jadi teman gue yaa sampai maut bergantian menjemput kita. love youuuuu girls *peluk satu satu* *lalu hempaskan* {}. xoxo