Kamis, 04 Oktober 2012

hujan di 22 April 2011

lagi lagi nulis tentang si Randy, antara gak punya tulisan lain atau ceritanya dia, dia dan gue tepatnya, kaya gak ada abisnya dan beranak cucu setiap harinya. tapi sesungguhnya dia mungkin memang bintang inspirasi tulisan gue, OHOK, ada batu keluar dari kerongkongan sebesar biji jengkol.

hari hari mendung menggelayuti jakarta dan sekitarnya belakangan ini. bau hujan yang menyentuh aspal panas membangunkan memori gue yang mendem di otak dan hati gue sampe ngebayanginnya bergetar saking senangnya. hujan di malam 22 April 2011, dari kelapa gading sampai bekasi mungkin hujan paling indah yang pernah gue rasain.

siang itu gue janji akan bertemu manusia yang udah sebulanan ini bbm tanpa putus sama gue, kopi darat, yes. let me remind you something, manusia ini adalah si kakak aneh di depan gerbang tiga tahun lalu. arion adalah check point pertama kami. 

gue masih inget deg degan yang gue rasa siang itu, angkotnya udah mau berenti di arion pantes aja jantungnya udah kaya mau loncat, padahal tadi di rumah udah sok sok nenangin diri. bisa dibilang gue sempet copot baju berapa kali di depan kaca tadi, dan akhirnya setelah gue sadari sekarang dandanan gue malah kaya gembel. kaos, jeans, sendal jepit, sebenernya gue mau ngedate apa mau ngecrek di pinggiran arion?

masuk arion jantung gue udah lari larian rasanya di dalam dada, berkali kali gue ngebisikin diri sendiri "its gonna be allright", tapi ya gagal. gue celingukan di dalem mcd, mencoba mencocokan memori gue ke muka orang orang yang lagi asik makan atau sekedar ngopi ngopi di dalamnya. jreng, gitar spanyol berbunyi, thats him! masih sama kaya bertahun tahun lalu, pikir gue. demi menjaga kestabilan jantung yang udah marathon, gue bbm dia memastikan posisi dia sama gak kaya yang gue liat, dan bener...

kemeja cokelat, celana jeans, airwalk, kaya nemplok manja di badannya. menit menit selanjutnya berlalu dengan jantung gue yang membeku di hadapan lelaki ini. flawless, ganteng, rapi, aduh mamaaaaaaaaa kasih gue racun tikus sekarang. fix banget bakal gak berani mandang dia di muka sampe nanti malem ini mah *sigh*.

check point kedua adalah mall kelapa gading, andalan banget karena males nyari destinasi lainnya yang seterjangkau ini. hari itu rencananya kita akan nonton film, standar first date. evertyhing's going so well, kecuali kunci motornya yang ketinggalan di parkiran, yang kemudian diakhiri dengan obrolan sepanjang makan dengan tatapan mata penuh rasa ingin tahu yang menghujam di setiap bergulirnya topik.

setalah puas menelanjangi gue dengan obrolan tadi, dia akhirnya memutuskan pulang dan mengantar gue. ternyata di luar hujan. berkali kali dia memastikan gue untuk berhenti dan menunggu hujan reda, emang dasarnya kepala batu akut gue sih lebih senang menerobos. jadilah gue dan dia duduk rapi dan tegang siap menerjang hujan kecil kecil yang jatuh disiplin tanpa membiarkan sedikitpun celah kering, tanpa jas hujan yang anehnya dia lupa bawa malam itu. takdir kali yaa biar ujan ujanan :)

saat itu rasanya jantung gue sudah kembali ke posisi semulanya, tenang, malah jauh lebih terkesan damai. gue suka sama dia, yes i like him. hujan yang sore itu menggerayangi jalan pulang kami tidak menjadikan udara menjadi sesak malah memudahkan setiap tarikan nafas gue. dengan percaya dirinya gue menawarkan peminjaman gratis jaket untuk mengganti jaketnya dia yang basah kena hujan. tanggapannya simple "kapan aku ngembaliinnya?". entah ada gledek regional mana, jawaban gue seperti tidak bisa ditolerir keluar dari mulut gue begitu saja "emangnya gak mau ketemu lagi?" *senyum kecut*. malam itu status bbm gue berubah jadi " i want more" yang artinya hanya gue, Randy dan Allah yang tahu. 

terimakasih hujan, karena kamu aku jadi kangen dia terus kalo kamu turun. makasih loh yaaaaaaaaaaaaaa! <--pake penekanan. xoxo

0 komentar:

Posting Komentar

Leave your msgs here!